2nd Congress of Indonesian Diaspora 2013 dibuka atraksi silat Persinas ASAD

Forum Menduniakan Pencak Silat Asad

2nd Congress of Indonesian Diaspora 2013 dibuka atraksi silat Persinas ASAD

JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengadakan The 2nd Congress of Indonesian Diaspora pada tanggal 18-20 Agustus 2013. Acara yang berlokasi di JCC (Jakarta Convention Center) ini memiliki tujuan untuk memperluas wawasan ke-Indonesia-an sekaligus mempererat konektivitas sesama anak bangsa yang berada di luar Indonesia.

Apa yang diharapkan pihak Kemenlu RI dari kegiatan ini adalah agar para warga negara Republik Indonesia yang saat ini tinggal di luar negeri, bisa “pulang kampung” sejenak dan lebih mendalami berbagai unsur budaya bangsa sekaligus dapat menjadi duta budaya di lingkungan tempat mereka tinggal nantinya.

Dari berbagai kegiatan yang ditampilkan, Persinas ASAD ditunjuk menjadi Duta Budaya Indonesia di bidang budaya Pencak Silat. Dengan perpaduan penampilan pesilat lawas dan pesilat cilik, Persinas ASAD menampilkan jurus dan kembangan eksebisi yang sangat memukau para undangan yang datang dari berbagai penjuru dunia pada sesi Public Forum “Pencak Silat For The World” (Forum Menduniakan Pencak Silat) di Cendrawasih Room Jakarta Convention Center, Minggu (18/8/13).

Kongres Diaspora 2013 dorong Pencak Silat Mendunia

Kongres Diaspora 2013 dorong Pencak Silat Mendunia

JAKARTA — Dalam forum diskusi terbuka mengenai pencak silat pada Kongres Diaspora Indonesia ke-2 yang berlangsung di Jakarta 18-20 Agustus 2013, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menargetkan olahraga ini sudah dapat dipertandingkan di Olimpiade 2024.

“Wajib hukumnya kita mengangkat dan membawa pencak silat ini sebagai ikon. Kami dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sangat mendukung untuk masuk dalam Olimpiade 2024,” ujarnya Minggu (18/8).

Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sendiri sudah berdiri sejak 1948, sementara dari 1980 hingga kini Persekutuan Silat Antar Bangsa (PERSILAT) sudah ada di 40 negara. Dari jumlah itu, baru 16 negara yang telah mendaftarkan pencak silat pada Komite Olahraga Nasional di negara masing-masing. Sementara untuk menjadi cabang olahraga dalam Olimpiade dibutuhkan setidaknya dukungan dari 70 negara.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, yang merupakan penggagas dari Jaringan Global Diaspora Indonesia, menyatakan keberadaan orang-orang Indonesia di luar negeri berperan penting dalam memperkenalkan Pencak Silat.

Evaluasi Atlet Kejurnas ASAD 2013

Pembagian hadiah buat kontingen Atlet silat DKI yang turun pada Kejurnas Persinas ASAD 2013 

Jakarta – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persinas ASAD DKI Jakarta mengadakan temu muka dengan para atlet dan official Persinas ASAD DKI Jakarta yang tergabung dalam Kontingen Persinas Asad DKI di Kejurnas Persinas ASAD 2013. Acara yang digelar di Padepokan Persinas Asad Minhaajurrosyidiin Pondok Gede berlangsung dengan suasana akrab dan santai. Dijelaskan dari proses awal latih-tanding sejak di Jakarta, hingga aktivitas para kontingen Persinas ASAD DKI Jakarta di sela-sela kegiatan Kejurnas Persinas ASAD 2013 lalu.
Acara dibuka dengan atraksi (demo) para pesilat yang turun di kelas Seni Tunggal hingga Beregu. Selanjutnya acara dipandu oleh Sdr. Triyanto (Sekprov Persinas ASAD DKI) yang menuturkan peran dan job-desc para pengurus dan pelatih Persinas ASAD DKI Jakarta. Tidak ketinggalan Sdr. Eko Priyanto yang pada Kejurnas Persinas Asad 2013 lalu didapuk sebagai Ketua Official Kontingen Persinas ASAD DKI Jakarta turut memberi gambaran seperti apa aktivitas para atlet hingga akhir kegiatan Kejurnas Persinas ASAD 2013 lalu. Acara ini dihadiri pula oleh Bapak H. Abdul Malik selaku Wali Persinas ASAD DKI Jakarta dan beberapa pengurus perwakilan dari seluruh padepokan Persinas ASAD se-DKI Jakarta. Dalam pesannya beliau mengatakan bahwa tugas pengurus organisasi adalah mulia, namun tidak boleh dianggap sebagai jabatan duniawi semata. (tege) (ASADDKI.com)

Pendekar ASAD tampil di Australia Festival Makanan dan Budaya Indonesia

Autralia, Pembukaan Festival Makanan dan Budaya Indonesia yang diadakan di Boxhill Town Hall East Melbourne Autralia diwarnai dengan atraksi Pencak Silat Asad (5/4/13). Adalah Pesilat Asad Sani Agung Widodo dari Persinas Asad yang mendapat kepercayaan untuk menunjukkan bakat dan keahliannya bersama dengan beberapa pesilat dari perguruan silat dari PS Setia Hati Terate, PS Perisai Diri, dan lain-lain.
Pendekar Persinas Asad yang sudah bermukim di Australia ini menampilkan atraksi free-style kembangan silat tradisional.
Selain itu, yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, kembangan silat ini diiringi oleh gendang pencak yang dilakoni oleh beberapa pecinta seni dan budaya pencak silat Indonesia yang berkebangsaan Australia. Semoga budaya asli Indonesia semakin lestari, jaya dan mendunia.

Kompetisi Kejurprov Persinas Asad demi Peroleh Pesilat Nasional

Jakarta: Sekretaris Umum Persatuan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai (Persinas Asad) Indonesia Teddy Suratmadji membuka Pertandingan Kejuaraan tingkat provinsi Remaja III (Kejurprov) Persinas Asad DKI di Gelanggang Olah Raga (GOR) Cendrawasih, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Sabtu (17/11)

“Rencananya, pertandingan ini digelar dari tanggal 17 sampai 18 November. Tujuannya, menyeleksi pesilat remaja usia 14 hingga 17 tahun di DKI Jakarta guna masuk tingkat nasional,” ujar Teddy Suratmadji.

“Sayang, hari ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak bisa hadir. Meski begitu, anak-anak didik Persinas ASAD tetap bersemangat mengikuti pertandingan“,lanjutnya.

Dari 11 kontigen yang mengikuti kompetisi tersebut. Dua kontingen berasal dari Padepokan Persinas Asad Jakarta Selatan, empat Kontingen dari Padepokan Persinas Asad Jakarta Timur, dua kontingen dari Padepokan Persinas Asad Jakarta Utara, satu kontingen dari Padepokan Persinas Asad Jakarta Pusat, sementara dari Padepokan Persinas Asad Jakarta Barat sebanyak dua kontingen. [mrl-2]

Sumber: Indonesiarayanews(dot)com

Persinas Asad merambah ke Australia

Autralia – November 2012 pesilat Persinas ASAD diundang APSF (Australian Pencak Silat Federation) untuk melatih ilmu pencak silat bagi atlet silat lokal Australia. Sebagaimana diketahui bahwa Persinas ASAD telah lama manjajaki hubungan baik dengan APSF yang ditandai dengan datangnya salah satu pesilat/perwakilan mereka David Bachsinar untuk bersilaturrahim dengan para pesilat dan pengurus Persinas ASAD di DKI Jakarta awal tahun 2012 lalu.
Jalinan kerjasama ini semakin bermakna tatkala pesilat dari Persinas ASAD yang diwakili  Sani Agung Widodo dan Janu Adhi Permana diundang ke Australia untuk membagi ilmu silat kepada mereka. Kedua orang perwakilan dari Persinas ASAD ini memulai tugas mereka pada 8 November 2012 di Alphington, Victoria (Melbourne).

MENTAL JUARA dan MENTAL PECUNDANG

Ilustrasi – Silat

MENTAL JUARA dan MENTAL PECUNDANG: Apa Bedanya?

MENTAL JUARA

(dalam Pencak Silat)

1. Latihan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
2. Disiplin waktu dalam latihan, disiplin memukul, tendang, sapuan, bantingan, juga disiplin dalam pertandingan (selalu ingin mencoba semua gerakan/teknik dengan sebaik-baiknya).
3. Senantiasa berusaha untuk menguasai pertandingan, cepat membaca situasi dan permainan lawan, kemudian secara cepat dan cermat dapat memutuskan strategi untuk mengalahkan lawan.
4. Senantiasa berpikir sebelum melancarkan serangan, berpikir agar mendapatkan poin dan bila sudah diputuskan maka akan melancarkan serangan dengan yakin, tidak tanggung/setengah hati.
5. Segan pada orang tua, sopan dengan sesama, dan menghormati yang lebih muda.

Pencak Silat untuk bersinergi dalam membangun integritas NKRI

Aspek penting dlm Pencak Silat

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan, hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat

SEJARAH PENCAK SILAT

– Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia.
– Nama “pencak” digunakan di Jawa, sedangkan “silat” digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
– Dalam perkembangannya kini istilah “pencak” lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan “silat” adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan

Kiko, si Gesit dari Tanah Pasundan

BIRQY NURFAZA (PS. PERSINAS ASAD) MEWAKILI O2SN TINGKAT NASIONAL DI PALEMBANG
MUNGIL, percaya diri, dan lincah adalah sedikit hal yang menggambarkan anak asal Kota Bandung, Birqy Nurfaza 10 tahun, anak laki-laki yang berkulit putih itu mengaku senang sekali mendapat Juara I Pencak Silat Jurus Tunggal dalam Olympiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Propinsi Jawa Barat. Bocah yang masih duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar Ciujung, Kota Bandung yang lebih dikenal dengan nama Kiko itu lahir pada tanggal 5 Oktober 2001, di Sadangserang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Kiko yang oleh teman sekasnya dijuluki ”Si Pendekar Cilik” atau ”Si Gesit” hal ini tercermin saat bermain bola ketika sedang istirahat di halaman sekolahnya bersama teman sebayanya terlihat sangat gesit dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya. Dari berbagai kesempatan selalu yang paling banyak memasukan bola ke gawang lawan yang dibatasi dengan batu kecil kadang ”sepatu butut” (istilah sunda).

Kejurprov Persinas Asad Jateng – Skill Pesilat ASAD Semakin Baik

KUDUS – Kejuaraan Provinsi (kejurprov) Perguruan Silat Nasional (Persinas) ASAD Jateng yang digelar di GOR Wergu Kudus, berakhir Minggu (24/6). Dari pelaksanaan kejurprov yang telah berlangsung, panitia mengaku puas melihat perkembangan skill pesilat yang semakin baik.
Hal itu disampaikan Firdaus, salah satu tim juri dalam Kejurprov tahun ini. “Skill para pesilat semakin bagus, dibandingkan dengan kejuaraan sebelumnya yang diselenggarakan di Cilacap 2009 lalu,” ujarnya.
Firdaus menambahkan, pada kejurprov sebelumnya, di babak-babak awal banyak pesilat yang masih kelihatan mentah. “Sekarang pesilat-pesilat sudah sangat maju secara materi. Seperti dari Wonogiri, Magelang, dan Wonosobo.”
Hal senada dikemukakan salah satu ketua pertandingan, Poyo M Komaruddin. Jawara asal Kota Kediri ini mengutarakan, meningkatnya skill para pesilat ASAD ini akan menjadi modal yang sangat baik menghadapi kejurnas yang rencananya akan digelar di Kalimantan Timur pada 2013 mendatang.